1 tahun bencana gempa dan tsunami..

1 comments
ya, telah satu tahun berlalu..
Di hari libur, dimana keceriaan terakumulasi. Tawa canda menghiasi sepanjang pagi yang tidak begitu cerah. Gempa mulai menggoyang jam 7.20. sebuah peringatan. Gempa susulan yang lebih keras menggetarkan seluruh sisa kegembiraan ribuan warga Aceh dan Nias. 15 menit berikutnya... sebuah tangan-tangan kokoh dari laut mulai menerkam. mencengkram dan meremas semua yang ada di hadapannya. Gelombang laut yang begitu tinggi naik melebihi kebiasaannya. Jauh melangkah sampai 5 Km dari garis pasang tertinggi.

Seketika, jerit ketakutan membelah bumi Aceh. Hanya hitungan menit, seluruh maha karya manusia dilumat. gelombak ke dua yang lebih dahsyat menggiling kehidupan.
Ya, itu satu tahun yang lalu. disaat bencana maha dahsyat meluluh lantakan sepanjang pesir barat-utara propinsi yang juga dibalut konflik bersenjata.
di sisi lain, solidaritas luar biasa terbangun sesaat. menyeruak batas-batas yang kerap menjadi penghalang. keyakinan, politik, perbedaan pandangan dll.

tidak kurang dari 47 trilyun telah ditangan pemerintah sebagai bentuk solidaritas. nilai ini akan jauh lebih banyak jika digabungkan dengan berbagai bantuan yang tidak melalui pemerintah, berbentuk barang atau tenaga. Sebuah kebanggaan dari sisi kelam banyaknya korban jiwa akibat bencana. pertanda nilai2 kemanusiaan masih cukup lekat pada banyak manusia penghuni bumi.

sudah kah para survivor terpenuhi kebutuhan dasarnya? Jika berteori, dari banyaknya bantuan materi, sumber daya dan teknologi... seharunya pemulihan dan pembangunan kembali telah dirasakan para pengungsi dan warga aceh lainnya.
ya.. teori tinggal teori. kenyataan yang menentukan. setiap hari, jerit pengungsi masih terus merobek hati nurani. BRR yang memang dibentuk untuk itu tak berdaya. NGO Internasional dengan segundang sumber daya pun demikian. tak berkutik. sama halnya dengan ratusan LSM yang eksis atas nama kemanusiaan.

kondisi sangat kontras dipertontonkan. ketidak mampuan dan ketidak berdayaan atas kerja-kerja berat membangun kembali aceh ditutup dengan berbagai aksi memuakan. kemewahan, gaji segunung dan janji2 gombal. sementara jeritan pengungsi dan ribuan rakyat aceh lain tak dapat diredam. Hanya kepongahan yang menggelegar. mengatakan bahwa, tugas telah dilaksanakan dengan baik dan dengan hasil yang sangat memuaskan.

lelucon bodoh ditunjukan. syair ketololon didendangkan. muak... sungguh memuakan. bagaimana bisa seorang dengan gaji 2 kali di atas gaji persiden RI mengatakan dengan bangga pembangunan negeri ini digantungkan kepada pihak luar. tidak pantas bagi si otak cerdas membandingkan kemampuan pembangunan rumah di aceh dengan perumnas. sementara dana pemerintah sendiri belum secuil pun keluar untuk membangun rumah rakyat. lalu dimana tanggung jawab negara?

satu tahun telah berlalu... saat jerit tangis menyayat memenuhi bumi serambi mekah. sekalipun penyebabnya adalah karena gejala alam. namun menjadi bencana itu sendiri lebih diakibatkan oleh kelalaian manusia. sudah tahu rawan bencana, kok tidak disiapkan rakyatnya mereduksi bencana. meminimalisasi kerentanan dengan mitigasi, penguatan masyarakat, sistem dan kebijakan. sudah tahu rawan tsunami, la kok pengembangan kawasan dan pembangunan terus menarah ke pesisir.

Aaaaakkkkhhhh.... bodoh.... sungguh bodoh negeri ini. negeri yang diperjuangkan dengan mengorbankan jutaan rakyat untuk merdeka. tapi kenapa setelah merdeka, justru kita kembali di jajah oleh bangsa sendiri. dibiarkannya rakyat untuk melindungi dirinya sendiri dari ancaman bencana. lalu apa artinya alinea ke IV pembukaan UUD 45. Apa artinya sila ke 2 dan ke 5 dari pancasila yang di-sakti-kan. GOMBALLLLLL.. lalu buat apa ada negara. buat apa kita semua, seluruh rakyat mengaji para aparat pemerintah...

setahun telah berjalan. tidak satupun pelajaran dari ketidak siapan, ketidak berdayaan dan upaya mereduksi dipetik. rentetan bencana terus terjadi. bahkan di tanah sendiri. GIla... Negari yang memang sangat gila. bahkan dana kemanusiaan pun bisa dijadikan bisnis yang menggiurkan. wakil rakyat pula terlibat....

ya... sekarang aku semakin yakin, jika revolusi adalah jalan untuk merubah negeri ini. tidak ada kata lain.. revolusi. sekali pun itu akan kembai mengorbankan banyak jiwa-jiwa rakyat. sebuah pilihan... terbunuh dalam proses pembenahan negara yang lebih baik.. atau terbunuh konyol karena bencana...

sebuah catatan perjalanan.....

2 comments
WALHI ya.. sebuah organisasi lingkungan terbesar di indonesia.. hadirannya banyak bikin orang merinding.. panik.. sekaligus bikin sebagian orang terdorong motifasinya..
paling enggak.. itu selalu gw rasain hampir 13 tahun jalan bareng walhi. dari mulai cuma ikut rapat anggota, ampe akhirnya terjerumus masuk struktur.. dan 2 kali di eksekutif daerah sebagai pengambil kebijakan WALHI Jogja.
jogja... kota yang damai.. kota merubah hidupku jadi kaya gini..
My Story to follow environment organization
ini berawal dari kegemaran maen di hutan and naek gunung..
sebelumnya.. dari kecil aku emang udah suka aktifitas yang kata orang berbahaya. dari mulai manjat pohon yang tinggi, ampe papalidan (mengikuti arus deras pake ban dalam mobil; sekarang dengan fasilitas perahu karet di kenal dengan rafting) dan terjun dari dari atas jembatan. smp kelas 2, aku bersama 10 orang dewasa nerabas lebatnya hutan ujung kulon.. dan tersesat. oleh2 dari jalan2 itu... gw positif kena malaria dan harus KO di rumah sakit.
kapok... no way, aku mulai mengalihkan kegemaran naek gunung. gunung2 di jawa barat jadi sasaran. gak puas, aku menyebrang ke pulau andalas dengan sasaran kerinci dan dempo. masa sma adalah masa semakin aku menemukan keasyikan... yeah.. maklum, gw pisah dari orang tua untuk sekolah di kota udang, cirebon. dan gunung cereme adalah tempat pelampiasan kerinduan ke gunung. sesekali ke merapi sambil ke tempat kakak2 ku yang pada sekolah di sana.
lepas sma.. aku melihat jogja begitu indah.. surga buat petualang. paling enggak, gw merasakan itu saat naek gunung merapi. anak2 gunung (pencinta alam) melewatkan malam minggu di bebeng dan kinahrejo. begitu akrabnya mereka.. bagai sesama saudara.. saling berbagi.. dan mengisi.
tahun 1991 aku putuskan untuk masuk ke perguruan tinggi di jogja.
sejujurnya... gw memilih perguruan tinggi bukan karena aku tertarik sama ilmu atau jurusannya. aku justru tertarik dengan organisasi pencinta alamnya. yang sepengetahuanku.. cukup bagus.. and kuat menjaga etika. ya.. gw masuk IAIN.. dan masuk menjadi anggota PA, MAPALASKA. dan itu pula yang mengenalkan aku dengan organisasi lain selain PA yang mirip2. WALHI FORDA DI Yogyakarta. kebetulan, MAPALASKA adalah salah satu organiasi anggota WALHI. saat itu, hampir semua organisasi PA menjadi anggota WALHI. seluruh anggota waktu itu gak kurang dari 160 organisasi... sebuah organisasi forum yang betul2 besar
iya... aku cuma ikut saat ada undangan rapat anggota. datang, mendengar (tanpa mengerti) dan pulang. trus share dengan kawan2 apa yang dirapatin. selesai.....
begitu terus...
sampe tahun 1994, aku mencoba ikut pendidikan lingkungan yang diadakan KAPPALA Indonesia. kelompok yang juga orang2 PA. mmmm... ya, aku ikut karena emang kagak ada orang yang berminat. kebetulan aku pengang div. operasional di MAPALASKA. so... karena duitnya juga udah turun dari rektorat, maka ikutlah aku tanpa ada minat.
tapi itu lah awal perubahan pikiran, sikap dan prilaku gw ampe sekarang...
seluruh peserta pelatihan di minta berkumpul di pintu gerbang objek wisata kaliurang. itu saja surat yang gw dapet selain persyaratan untuk membawa perlengkapan standar alam bebas. dari mulai tas punggung, alat masak ampe sleeping bag untuk 6 hari.
cuma 6 hari... itu sih biasa. karena gw pernah tinggal digunung ampe 3 minggu. so, 6 hari bukan apa2 bt orang gunung kayak gw. kami pun berkenalan dengan sesama peserta. beberapa udah kenal, seperti brewok dari argawa stie kerjasama, tajib yang suka caving dari arwana serta bagug dari panorama.
seeetttt... pesertanya cuma 6 orang. tambah 2 lagi dari kappala sendiri. jadi 8 orang. apa emang kagak ada yang minat ya... may be... karena emang pelatihan yang dilakukan atas kerjasama dengan OXFAM GB ini secara keseluruhan memakan waktu cukup lama, 3 bulan dengan 4 tempat berbeda. merapi - jogjakarta - karst gunungsewu dan bromo tengger semeru, jawa timur.
ini lah awal refleksi atas sikap, prilaku dan paradigma. ya... selama 3 hari, kita hanya makan, tidur, ngobrol. begitu terus. tidak ada kegiatan apa2. di kalikuning yang sejuk dan berair jernih, kami dibiarkan begitu saja sama pelaksana kegiatan. panitia yang merangkap peserta pun tidak mengetahui apa agenda selanjutnya.
Aku mulai menganal eko teguh, koordinator kappala yang juga dosen UPN. mantan PA dari kelompok TMS 7 ini hanya menebar senyum. datang dan pulang dengan membawa si kecil galih (buah karya cinta ET dengan Mak Ninuk). sampe hari ke 4 kita udah gak tahan. dan menanyakan ketika ET datang. ya.. waktu jam 4 sore. "sebenernya kita disini mau apa?, kalau emang mau pelatihan, kenapa gak dimulai dari kemerin2...". begitulah kira2 kami protes.
dengan enteng, ET bilang : lah, kalau kalian emang mau pelatihan, yo hayu. kita bisa mulai dari sekarang?. tentu kami makin bingung. karena yang namanya pelatihan, tentu ada materi yang disampaikan.. ada jadwal, ada tata tertib bla... bla... tapi ini...
kami sempet marah merasa dipermainkan. kalau emang kappala gak siap dengan pelatihan, ya kita bisa akhiri pelatihan ini...
kalian ini pencinta alam.. dari CV kalian yang di kirim, kalian adalah para jagoan2. kalian udah segudang punya pengalaman. apakah cuma ini yang kalian bisa? protes dan mutung mau pulang. kalau memang pencinta alam itu cuma segitu, aku salah menilai.. dan aku akan coret pencinta alam dari perbendaharaan kataku. dan mungkin kappala pun akan kita ganti.. tidak lagi menggunakan nama pencinta alam" begitu kira2 ET memancing amarah kami yang sudah mulai naik.
perdebatan tentang pencinta alam pun terjadi dengan sengit.. argumentasi demi argument dikeluarkan. bukti2 sumbangsih PA dikeluarkan.. baik buat masyarakat, maupun untuk lingkungan... pokoknya seru lah...
tidak terasa... diskusi telah berjalan berjam-jam. sampe akhirnya kita lelah.. dan MARAH...
Kami istirahat dengan kemarahan..
pagi hari, selepas sarapan kita berkumpul dan mulai melanjutkan diskusi. belum terjadi titik temu tentang 2 perbedaan, diskusi diputus. Ya, ituah materi pertama dari pelatihan ini. sebuah pelatihan tidak harus dari narasumber. karena kita semua adalah narasumber. kita semua punya kapasitas, baik pengetahuan maupun pengalaman.
kami kaget.. lo kok...
ternyata, kami mulai dikenalkan dengan apa itu pertisipasi. selanjutnya, dari diskusi tersebut, kita dapat tugas untuk membuat agenda sendiri. bebas.. mau apa juga boleh...
kami berdiskusi ringan setelah ditohok melalui proses yang gak pernah diduga2. kayak kempo.. kita dijatuhkan dengan serangan kita sendiri... dan KO. disepakati, kita akan melakukan assessment. kebetulan, bebeng yang 4 tahun lalu masih asri dengan warung2 bambu barusan di bangun. kita mungkin perlu lebih dalam menanyakan kepada pemilik2 warung apa yang dia rasakan... kita juga akan menggali informasi masyarakat lain, penambang, peternak, petani dll.
jalanlah kami... gak ada pembagian tugas. semua bebas berkreasi untuk mendapatkan data...
ternyata, 4 tahun kami bergelut di merapi, naik turun gunung, tidur, bercanda dan mungkin pacaran... kita gak tahu apa2 tentang masyarakat. begitu egoisnya kami.. sang pencinta alam ini.
kami betul2 dibikin malu.. ternyata banyak masalah ditingkat mereka. dan mereka mengatasinya sendiri. berjubalnya pencita alam yang datang setiap malam minggu, ya hanya dianggap sebagai tamu saja. oke... buat sebagian orang yang berjualan, kedatangan mereka sangat dinanti2kan. tapi itu sangat kecil dibandingkan penduduk yang tinggal di lereng selatan gunung merapi ini.
2 kali kami ditohok lewat proses... kami berdiskusi dan tidak menemukan jawaban. apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat. kemampuan kita cuma naek gunung. dan kalau ada yang ilang, kemampuan itu gak banyak pengaruh. karena tetap saja masyarakat lokal yang berada didepan. ooohhh... pencinta alam yang gagah perkasa!!!!
selanjutnya kita merumuskan lagi kegiatan lain. disepakati yang hasilnya kongkrit. bersih2 sampah yang ada di objek wisata. kami dibagi 2 kelompok. pagi2, kita udah mulai ke lokasi. sampah anorganik kita kumpulkan. tas punggung ukuran jumbo yang biasa buat bawa perbekalan berpetualang berubah fungsi jadi tempat sampah. luar bisa.. begitu banyak sampah.. dan kita tidak akan mampu membersihkannya. dan kami pun menemukan banyak kerusakan. banyak jalan2 dibuka hanya sekedar untuk mendapatkan tempat tersembunyi untuk pacaran..
malam terakhir kami diskusi kembali. melakukan refleksi selama kegiatan berlangsung. hasilnya.. tohokan terakhir dan sangat menyakitkan... inilah pencinta alam. dan kita harus akui.. hanya segini kemampuannya. bersih2 sampah.. dan besok kembali akan kotor kembali...
HA.... HA.... HA.......
jujur.. inilah awal terbukanya pikiran.. akal dan hati...
thanks MTG (sebutan kami di kappala), thanks Uwik (almarhum, semoga ini menjadi amal di alam baka), thanks semua yang telah membukakan mata hatiku selama ini...
kegiatan berlanjut dan akhirnya selesai... selesai dari sisi kegiatan, tapi terus berlanjut dari sisi komuniasi. dan ini juga awal aku terjerumus ke dunia aktifist Ornop..
aku menjadi volunteer KAPPALA, sampe akhirnya pegang sekretaris eksekutif (koordinator)tahun 1996. terjadi perubahan struktur, aku pegang direktur dari 1999 ampe 2002.
1994 juga awal aku mulai tidak hanya sekedar datang ke rapat WALHI, mendengar dan pulang..
aku mulai mewarnai WALHI FORDA DIY yang waktu itu dipegang 3 presidium; hidayat rahz, ari suseta (almarhum) dan ripana. 1996, aku dipilih sebagai mahkamah anggota daerah saat walhi diy dipegang dadang juliantara. dan 1999 aku aku udah dieksekutif dareah sebagai presidum program bersama farid dan teguh purnomo. 2002 - 2005 aku pegang direkutur eksekutif WALHI Jogjakarta...
bersambung..........................

kemana negara ini akan di bawa....???

1 comments
Kemana negeri ini akan di bawa?

pertanyaan lama.. sangat lama.. tapi tidak akan pernah out to date..
karena pertenyaan itu sudah mucul seiring terbentuknya budaya..
berarti... saat manusia itu menghuni bumi ini...

tentu kita sudah cape kalau kembali memperdebatkan.. kita berasal dari mana???
dari adam.. atau hasil evolusi..

sudah lah.. itu gak begitu penting.. karena itu akan kembali pada keyakinan kita masing2.
perbedaan dan sikap bukan untuk memunculkan permusuhan kan???

kembali ke pertany
aan awal... ini tentu lekat dengan kebijakan pemerintahan orang indonesia yang menaikan harga BBM sampe 120 %. kebijakan yang konon untuk kepentingan orang miskin... memotong mata rantai penyelundupan BBM dan kebijakan yang akan menyelamatkan negara ini dari kebangkrutan..

demo boleh-boleh saja, tapi jangan anarkis.. tapi toh pemerintah tidak akan merubah kebijakannya. lalu... untuk apa demo itu.. apa makna demo itu...
apakah bentuk ungkapan lewat demo tidak memiliki makna apa2? ya semacam tontonan pentas musik dangdut lah... begitu????

entahlah...

kemana negara ini akan di bawa???

korupsi.. kolusi dan nepotis semakin hebat. tontonan kemewahan dan ketidak pedulian pun semakin dipertontonkan. menyumpah2 pemborosan uang rakyat.. tapi minta naik gaji dan tunjuangan yang luas biasa. teriak korupsi, percaloan makin gila..
luas biasanya lagi... dana kemanusiaan bencana pun di sikat.. dan fee 10 - 30 % akan didapat.
luar biasa...

kemana negara ini akan di bawa????


9 bulan yang lalu, kita dibuat tidak bisa berkata-kata atas munculnya mega bencana di bumi aceh yang masih dilanda konflik bersenjata selama 30 tahun dan nias. gempa dan tsunami meluluh lantakan kota dan desa sepanjang pesisir dari selatan sampe utara aceh serta kepulauan nias. ratusan ribu orang dalam sekecap menjadi mayat. hasil kerja keras rakyat selama puluhan tahun menata hidup musnah. pun hasil pembangunan yang bersumber dari dana rakyat...
3 bulan berikutnya.. tepatnya 28 Maret 2006, kembali daerah itu di goyang gempa dengan kekuatan yang hanya kurang 0,2 dari bencana awal. kembali tak ada kata2 yang bisa terucap menyaksikan jiwa2 tak berdosa melayang sia-sia. status penangan bencana masuk fase rehabiliasi dan rekonstruksi tak lagi memiki makna..

Tuhan... kemana negeri ini akan dibawa????

kemana hak2 kami, sebagai warga negara.. sebagai manusia untuk mendapat kan perlindungan dan keselamatan dari ancaman bencana... mendapatkan lingkungan baik dan sehat... atau mendapatkan kehidupan yang bermartabat??? kemana????
hak mendapatkan informasi, mendapatkan peringatan dini, penyelamatan darurat, atau mendapatkan kebutuhan dasar.. kemana itu??? GARUDA ku udah semakin kurus rupanya....

akhhhh....
tidak seharusnya memang kita hanya marah dan mengumpat... berteriak pun tak ada guna..
ribuan orang berdemo pun tak ada mendapat respon..
berbagai sikap kekecewaan dari ribuan ibu-ibu rumah tangga yang antri mendapatkan minyak tanah.. ibu2, bapak2 dan anak2 sekolah yang harus bertengkar dengan kernet karena naiknya ongkos, kecemasan seluruh rakyat atas kenaikan harga2 kebutuhan pokok..
apakah semua begitu saja bisa hilang dengan senyum sebagian orang yang menerima sumbagan negara kompensasi BBM yang 100 ribu. kebanggaan dapat memberi 3 juta per sekolah dasar per tahun...????

kemana negeri ini akan di bawa???

haruskah revolusi jawabannya???

revolusi???? merinding rasanya mendengar kata itu. karena akan timbul chaos yang luas bisa. akan mengalir darah2 rakyat sebagai resikonya.. akan hilang ratusan ribu jiwa, harta dan benda..
tapi jika itu memang jawabannya.. kenapa kita harus takut?

untuk merebut kemerdekaan fisik, kita telah buktikan pengorbanan itu.. jiwa dan harta. bangsa ini telah siap dengan itu semua. 40 tahun yang lalu... sekelompok orang dengan kayakinannya pun talah mengorbankan hidup dia dan keluarganya. demi sebuah keyakinan membawa negeri ini untuk lebih baik..

apakah orang-orang kita, yang hidup dengan berbagai fasilitas memang telah berubah penakut..
egois.. hendonis... yang gak mau tahu dan hanya memanfaatkan situasi untuk keuntungannya???

REVOLUSI...

menjadi kalimat indah untuk negeri ini yang telah berada di di ketiak pemerintahan Amrik dan antek2nya. bertekuk lutut di kaki kotor penuh racun IMF - WB - ADB dan sejenisnya. menyembah2 investor perusak lingkungan dan penindas rakyat.. freeport, newmont, KPC, INCO dll.

dan menjadi suara merdu karena pemerintahan kita yang tidak tahu diri... perusahaan negera kita yang tertular virus penindas.. pertamina, PTP, PLN, Telkom...

akhhhhh.....

aku menjadi pengumpat...

Thanks for your visit.....

0 comments
Makaciiih buanyak... buat semua kawan2 yg udah nyempetin liat hasil karya iseng ku ini..
aku sangat berharap, apa yang gw lakuin (sekalipun sambil iseng.. ) bisa manfaat buat yang baca...
karena kalau bt gw.. so pasti deh. karena ini merupakan ajang proses untuk selalu mendokumentasikan apa yang ada dipikiran dan perasaan..
yaaap... ini gak lepas dari kawan2 terbaiku, terutama ijul, (yang galak banget), tatang (yang selalu kandas ditengah jalan untuk urusan cinta), yaya (yang cuma senyum2 kalau ditanya pendamping idup), agi (yang cueeeekkkk bebek), ai (yang suka ngambek) and wilda (yang sering bengong)..
sorry kawan2.. apapun itu, you are my best friend.. kalau pun kadang bikin gw jengkel, he... he...
juga kawan terbaekku yang laen..: feri (walhi jambi), budi art (JKMA), ramadana (WWF), bambang aceh, ET (kappala), yanti, rena, banu dan iskandar leman (oxfam), didit (LB) and masih buanyak yang gak bisa disebutin satu2 (nanti page bisa penuh sama nama orang dong...)

bicara tentang dokumentasi.. sangat unik. bangsa ini telah merdeka 60 tahun. udah py negara sejak zaman beheula.. paling enggak majapahit-sriwijaya-samudra pasai dan sederetan kerajaan lain di bumi nusantara ini. bahkan kalau dari sisi budayanya... kita dulu (konon) lebih maju dari orang barat (really...). liat aja brobudur yang udah kita bangun abad ke VIII. gak cuma sekedar bangunannya yang masuk 7 keajaiban dunia, tapi juga peruntukan ruangnya. eh... jadi inget kawan terbaikku juga nih... om koko and reza (yang udah mau punya momongan. temen merokok kala otak buntu...). tapi, budaya tulis kita masiiii staknan. berenti di zaman flinstone.

"BANGSAAAATTTT !!!" .. umpatan itu pasti keluar ketika kita menemukan sebuah dokument yang kita cari2 udah lama di perpustakaan umum. entah itu buku, makalah atau apapun.."gila banget, dokument sepenting ini kagak diurus". apalagi kalau dokument itu, selain penuh debu, juga udah dinikmati oleh rayap. "untung masih bisa ke baca.." atau "untung kita temuin.. kalau enggak, pasti kita akan kehilangan dokument penting ini". kita udah nyari kemana-mana, bahkan udah kotak2 kan sama mr xxx di belanda, mrs xx di amrik, atau mr/mrs di negeri mana lagi yang gw gak pernah kunjungi. "ternyata disini masih ada".

1/2 jam kemudian, umpatan itu udah jadi makian kolektif ketika kita berkumpul dengan kawan2 kita. bangsat.. bajingan.. atau bahasa yang familier di komunitas bromocorah.. semua menyalahkan tentang bagaimana mengelola dokumentasi.. bagaimana selalu terjadi pengulangan kegiatan, pemborosan sumber daya, waktu sampe pengeluaran cost untuk membuat dok. bahkan mungkin eksrimnya.. kehilangan sejarah..

tapi.. kadang kita lupa pada apa yang kita lakukan sendiri terhadap data atau dokument yang kita miliki?

- "kita punya tuh data itu. kita udah melakukan riset tentang itu, dahsyat deh.. karena kita melakukannya lewat investigasi yang mendalam. atau kita melakukan dengan melibatkan rakyat.. atau kita melibatkan para pakar dibidangnnya...".
* bisa aku mita data itu sekarang?
- wah.. sorry, gw kudu cari dulu tuh.. soalnya kemarin di pinjem si A, atau kemarin sih datanya di pegang si B atau segudang alasan yang intinya.. data itu tidak siap saji, kayak kita mau beli pisang goreng..
- besok sore aja ya...?
betulkah data itu besok udah bisa kita kasih buat yang membutuhkan? kalau diitung2.. mungkin 90 % enggak??? entah membutuhkan berapa waktu lagi untuk bisa disampaikan. kebanyakannya lupa tertutup pekerjaan kita yang gak pernah ada habisnya. tertimpa isu baru yang harus kita respon. persis kaya sekarang, isu kenaikan BBM tertutup dengan ledakan bom di bali..

yach.. harus diakui... selain budaya kita yang masih oral.. budaya zaman batu, pengelolaan dok. kita juga masih sangat nora. orang hilang, data juga bisa ikut hilang.. baik yang udah tertulis apalagi yang masih ada di kepalanya sang pemilik data..

kita telah menyadari betul tentang itu... tapi terlalu sulit rupanya untuk merubahnya. sama sulitnya mencabut kumis JK yang menggemaskan (bikin orang pingin narik..). lalu kenapa kita begitu mudahnya mengumpat.. sementara kita kelakuan kita gak beda jauuuh dengan mereka?

itulah ajaibnya manusia... merasa diri lebih hebat dari yang lain. egoissss.....
tapi kata psikolog, ego itu perlu. tanpa ego, kita kagak bisa idup.. what????
ya.. hanya orang mati yang gak punya ego.. ooooooo.... gitu????? cuma sebagai mahluk yang dikasih akal, kudu ngatur ego tersebut... oooo... begitu tho...

ya... lewat nulis di blog ini, paling enggak aku bisa lah sedikit2 mendokumentasikan apa yang ada di pikiran dan perasaan... juga gagasan liar yang kadang datang gak bilang2...
nanti bisa dilihat lagi.. apakah gagasan itu mempunyai dampak yang signifikan. juga gw bisa nulis apa pengalaman idup gw.. yeaaah.. mungkin bisa dijadikan sebagai bahan refleksi.. atau sekedar share buat kawan2 lain yang menyempatkan diri untuk singgah di blog gw ini..

dokument itu penting... tentu...
menjadi penting juga bagaimana mendokumentasikannya.. ooo.. itu juga dong
tapi lebih penting lagi.. kalau dokumentasi itu dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat..
ITU MAH PASTI ATTTTUUUUUHHHHHHHHHH.......!!!!

salam hijau pembebasan